Salam Saudaraku RDS (Radio Dakwah Syariah) fm solo

Browser tidak support

Senin, 26 Oktober 2009

Kisah Hikmah



Bayangkan kalau semua anak Anda menderita lumpuh. Tentu, Anda akan sangat bingung dengan masa depan mereka. Di Purwakarta, ada seorang ibu yang bukan hanya empat anaknya yang lumpuh. Melainkan juga, suami yang menjadi tulang punggung keluarga. Allahu Akbar.

Hal itulah yang kini dialami seorang ibu usia 70 tahun. Namanya Atikah. Di rumahnya yang sederhana, ia dan keluarga lebih banyak berbaring daripada beraktivitas layaknya keluarga besar.

Mak Atikah bersyukur bisa menikah dengan seorang suami yang alhamdulillah baik dan rajin. Walau hanya sebagai pencari rumput, Mak Atikah begitu menghargai pekerjaan yang dilakoni suaminya. Bahkan, tidak jarang, ia membantu sang suami ikut mencari rumput.

Beberapa bulan setelah menikah, tepatnya di tahun 1957, Allah mengaruniai Mak Atikah dengan seorang putera. Ia dan suami begitu bahagia. Ia kasih nama sang putera tercinta dengan nama Entang.

Awalnya, Entang tumbuh normal. Biasa-biasa saja layaknya anak-anak lain. Baru terasa beda ketika anak sulung itu berusia 10 tahun.

Waktu itu, Entang sakit panas. Bagi Mak Atikah dan suami, anak sakit panas sudah menjadi hal biasa. Apalagi tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari pelayanan medis. Entang pun dibiarkan sakit panas tanpa obat.

Panas yang diderita sang anak ternyata kian hebat. Tiba-tiba, Entang merasakan kalau kakinya tidak bisa digerakkan. Setelah dicoba beberapa kali, kaki Entang memang benar-benar lumpuh.

Musibah ini ternyata tidak berhenti hanya di si sulung. Tiga adik Entang pun punya gejala sakit yang sama dengan sang kakak. Dan semuanya sakit di usia SD atau kira-kira antara 7 sampai 10 tahun. Satu per satu, anak-anak Mak Atikah menderita lumpuh.

Usut punya usut, ternyata anak-anak yang tinggal di Desa Cileunca, Kecamatan Bojong, Purwakarta itu sebagian besar terserang penyakit polio. Tapi, semuanya sudah serba terlambat. Lagi pula, apa yang bisa dilakukan Mak Atikah dengan suami yang hanya seorang pencari rumput.

Sejak itu, Mak Atikah mengurus empat anaknya sekaligus seorang diri. Dengan sarana hidup yang begitu sederhana, bahkan sangat kekurangan, keluarga ini mengarungi hidup puluhan tahun dengan kesibukan anak-anak yang lumpuh.

Ujian Allah buat Mak Atikah ternyata tidak berhenti sampai di situ. Di tahun 90-an, giliran suami Bu Atikah yang mengalami musibah. Saat mencari rumput, Pak Didin terjatuh. Orang-orang sekitar pun menggotong Pak Didin pulang. Dan sejak itu, Pak Didin tidak bisa lagi menggerakkan kaki dan tangannya. Ia cuma bisa berbaring.

Lalu, bagaimana dengan pemasukan keluarga kalau sang suami tidak lagi bisa berkerja. Bu Atikah pun tidak mau diam. Kalau selama ini ia hanya bisa mengurus anak-anak di rumah, sejak itu, ibu yang waktu itu berusia hampir enam puluh tahun pun menggantikan sang suami dengan pekerjaan yang sama. Di usianya yang begitu lanjut, Bu Atikah mengais rezeki dengan mencari rumput.

Sehari-hari, ia berangkat pagi menuju tanah-tanah kosong yang dipenuhi rumput. Ia kumpulkan rumput-rumput itu dengan sebilah arit, kemudian dibawa ke pemesan. Tidak sampai sepuluh ribu rupiah ia kumpulkan per hari dari mencari rumput. Dan itu, ia gunakan untuk mengepulkan asap dapur rumahnya. Hanya sekadar menyambung hidup.

Di bulan Mei tahun ini, sang suami yang hanya bisa berbaring dipanggil Allah untuk selamanya. Kini, tinggal Mak Atikah yang mengurus keempat anaknya yang tidak juga sembuh dari lumpuh.
Allah menguji hambaNya dengan sesuatu yang mungkin sulit untuk dicerna pikiran orang lain. Subhanallah.(dr era muslim)

Jumat, 14 Agustus 2009

INGATKAH

Wal'asr.....Innal-insaana LA fi khusr....Illalladziina AMANU....wa'amiluissolihaati..watawa..shobul-HAQQI..watawa..shoubishshobr...

Dan banyak dari kita selalu lupa akan keadaan yang mestinya menjadi acuan ketika harus dipikirkan dengan baik...Dan selalu saja untuk menjadi lebih baik dari hari ini tidak lebih mudah..memang..akan menjadi lebih mudah untuk merusak kemudahan yang ada hari ini dengan serangkaian kejadian yang kita rangkai agar menjadi porak-poranda....
Namun ingat....selalu saja orang2 yang beriman.....selalu saja orang2 yang mengerjakan kebaikan....yang akan BERUNTUNG....

Kamis, 05 Juni 2008

Jangan Hanya Diam Yaa>>>!

Pejabat Korupsi, Pegawai Kolusi dan lebih banyak dari keduanya yang Nepotisme..!! Biasa lah TREX-TREX yang agak aman! (yang penting cukup syarat). "Segala-gala lagi susah", kata orang susah sih. APA IYA!!?

Mahasiswa...???? BISA APA..?

Tiap hari aja ama dosen didoktrin dengan cara-cara KOTOR!!!Begitu kan???
Percaya gak percaya (sebagian sih) bisa dilihat dengan munculnya paradigma yang dikembangin oleh Guru-guru Mahasiswa Tersebut (red. guru pengajar) yang malah gampang bikin cita--cita pendidikan tambah ruwet.
Tau sendiri mahasiswa kan rapuh dan nekad-nekadnya orang.
Makanya liat-liat dong kalo dosen ngomong blm tentu yang diomongin tu bener!!! masa dosen kok malh yakin kalo KKn ga bisa Ilang dari This LOvely COuntry, Jangan Gitu dong Pak>!!!
BiKin Harapan napa, buat PUPUS-PUPUS BBIRU NTU.

Tapi Buat yang masih disebut Pendidik Buat Mahasiswa. TERUSKAN

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template